Rabu, 20 Juni 2012

Alat Bantu Seks Disangka Jamur Langka


Sebuah liputan berita mengenai "jamur" misterius yang ditemukan di sebuah desa di Cina menjadi bahan tertawaan bagi pengguna internet di dunia. Inilah yang akan terjadi jika seluruh kru siaran berita terdiri dari orang-orang yang masih polos.
Tanggal 17 Juni kemarin, tim reportase dari program televisi Xi'an Up Close mendatangi desa Liucunbu di Cina atas desas-desus ditemukannya sebuah jamur yang amat langka di desa tersebut. Tim yang digawangi oleh seorang reporter yang masih muda itu meliput jamur tersebut dengan cukup serius.
Menurut seorang warga setempat, jamur tersebut ditemukan pada sebuah tempat penggalian sumur. Para warga yang ikut melihat dan memegang-megang benda tersebut terpesona dengan bentuknya yang unik dan fisiknya yang kenyal.
Jamur tersebut memiliki dua "kepala" yang berada di ujung atas dan bawah. Di setiap ujung kepala terdapat lubang yang oleh warga setempat dipercaya merupakan mata dan hidung dari jamur tersebut.
"Bahkan penduduk yang berusia 80 tahun di desa ini saja belum pernah melihat jamur tersebut," ujar seorang penduduk dengan polosnya.
Ada juga warga setempat lainnya yang cukup melek teknologi, tapi nampaknya cukup buruk dalam menggunakan mesin pencari.
"Saya sudah melakukan pencarian melalui internet. Ini adalah jamur jenis jamur lingzhi yang disebut taisui," ujar warga itu yang segera direspon oleh sang reporter dengan menjelaskan bahwa jamur taisui adalah jenis jamur yang sangat langka dan dikonsumsi oleh kaisar Cina jaman baheula supaya mereka panjang umur.
Malam itu, reportase ini disiarkan melalui televisi keseluruh penjuru Cina. Warga Cina yang menyadari bentuk asli dari jamur misterius tersebut kontan saja pada tertawa terbahak-bahak. Tak butuh lama bagi reportase kocak tersebut untuk segera menjadi bahan tertawaan di internet.
Tahu bahwa reportase mereka berubah menjadi acara komedi terkenal, produser acara itu segera menulis permohonan maaf di Sina Weibo. Dalam tulisannya, ia meminta maaf dan memohon maklum karena reporter yang meliput saat itu masih sangat muda dan naif.

Artikel Terkait Lainnya Seputar:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar